Sebagai Umat Allah, sepatutnya kita bersyukur atas segala berkat yang diberikan oleh Tuhan. Rasa syukur dapat membuat kita semakin memaknai kehidupan dan menikmati segala karunia-Nya. Ada berbagai bentuk pengungkapan rasa syukur, salah satunya adalah Kenduri yang diadakan oleh Panitia HUT Paroki Robertus Bellarminus ke-54. Kenduri merupakan suatu budaya untuk pengungkapan rasa syukur, selamatan dan berdoa memohon berkah dengan perjamuan atau makan bersama yang telah dilestarikan oleh masyarakat kita.

  Acara yang bertempat di Gedung Aula Lantai Satu ini dimulai sekitar pukul 19.30, atau menurut tradisi, acara dimulai setelah Ba’da Isya.  Setelah acara dibuka dengan salam oleh Bapak Nerry Iman, para hadirin diajak untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk rasa nasionalisme dan persatuan. Acara yang dihadiri oleh para warga RW 01 Kelurahan Kramat Jati itu, kemudian berdoa bersama dipimpin oleh Romo Yohanes Harry Kristanto, S.J dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Romo Ignatius Swasono, S.J.​ Dalam sambutannya, Romo Swa berkata bahwa Kenduri bukanlah simbol semata namun perjumpaan malam ini sebagai bentuk bermasyarakat untuk membangun persatuan. Tak lupa Romo mengungkapkan rasa terima kasihnya, atas dukungan dari warga Cililitan selama 54 tahun ini, sehingga diharapkan perjumpaan ini dapat berlanjut dan makin mempererat nilai – nilai persaudaraan.

  Selain Warga RW 01 yang terdiri dari perwakilan warga dari RT 1 hingga RT 10, hadir pula Bapak Gus Heru selaku perwakilan dari PBNU, Bapak Jaya Supangat sebagai Ketua Yayasan Santo Markus, Bapak Jaya Sinuraya sebagai Dewan Pengawas Yayasan Santo Markus, dan Ibu Tuntun selaku Ketua RW 01 yang berkesempatan memberikan sambutannya. Sebagai seseorang yang sedari kecil sudah tumbuh besar berdampingan dengan lingkungan Gereja Santo Robertus, Beliau mengungkapkan rasa syukurnya atas kerukunan hidup bermasyarakat yang tercipta meskipun dalam perbedaan namun tetap saling membantu dan menjunjung nilai – nilai toleransi.

  Acara dilanjutkan dengan berdoa makan bersama yang dipimpin oleh Romo Alexander Dirja Susanto, S.J lalu dilakukan potong tumpeng yang juga sebagai puncak acara pada Kenduri malam ini. Diharapkan acara ini dapat menjadi sebuah tradisi di Paroki kita, mengingat pemaknaannya dapat menjadi pemersatu antar umat beragama dan cerminan persatuan di Negara Indonesia.