Kelompok Meditasi Kristiani St Robertus

Berawal dari seorang umat yang pernah mengikuti komunitas  Meditasi Kristiani  di Paroki  St Lukas, Sunter  ketika pindah ke Cililitan ingin berdoa  bersama tetapi tidak menjumpai komunitas Meditasi Kristiani di Paroki St Robertus, lalu timbul niat untuk mengadakan doa Meditasi Kristiani, supaya bisa kembali doa bersama komunitas.
maka mulailah di awal Januari 23 , memperkenalkan cara berdoa Meditasi Kristiani kepada beberapa  Ibu di dalam gereja , yang dilaksanakan setelah misa harian hari selasa, dari minggu ke  minggu beberapa  orang  mulai  tertarik mengikuti, yang awalnya hanya ibu2 lalu   Bapak2 mulai  tertarik  mengikuti latihan doa batin ini,  ada kerinduan di hati umat untuk duduk diam , dalam hati hanya menyebut kata berulang2 : Ma-ra-na-tha ( artinya datanglah Tuhan Yesus),
 menyatakan intensi untuk mengasihi Allah, menghayati kehadiranNya dan berserah kepada Roh Kudus selama meditasi.

Atas kemurahan hati Romo Paroki , Rm Swasono SJ  dan Romo Alex Dirdja SJ ,kami mendapat tempat di ruang Durian..tempat yang nyaman untuk berdoa..
Sudah beberapa minggu ini kami mengadakan doa bersama  di ruang Durian, dimulai dengan , membaca bacaan rohani dari Pater John Main OSB atau  mendengarkan pengajaran dari Romo2 pembimbing Meditasi Kristiani ( melalui Youtube)  ,dilanjutkan dengan Meditasi bersama dan sharing pengalaman bermeditasi…

Bagaimana cara bermeditasi?

Pater John Main,OSB mengajarkan cara bermeditasi sebagai berikut: ”Anda hanya duduk diam dengan punggung tegak. Duduk santai tetapi sadar penuh. Tutup mata Anda perlahan-lahan. Mulailah mengucapkan kata-doa dalam batin Anda. Kami menganjurkan kata-doa ’MA-RA-NA-THA’. Ucapkan kata ini dalam empat suku kata yang sama panjang. Dengarkan kata-doa itu, saat Anda mengucapkannya perlahan-lahan dalam batin Anda. Jangan memikirkan atau membayangkan sesuatu yang bersifat rohani ataupun yang lain. Bila muncul pikiran dan imajinasi selama bermeditasi, janganlah Anda tanggapi dan biarlah semuanya berlalu. Kalau Anda menyadari bahwa Anda telah melantur, kembalilah dengan rendah hati ke kata-doa Anda. Dengan iman dan kasih ucapkan kata-doa Anda secara terus menerus dari awal sampai akhir meditasi Anda. Bermeditasi setiap pagi dan sore selama dua puluh sampai tiga puluh menit.”

Apa yang kita ketahui tentang meditasi?
banyak orang2 Kristen yang belajar meditasi mengikuti tradisi agama2 Timur ( Budha/Hindu). Kadang kita juga mendengar teman2 kita seiman yang mengikuti meditasi maupun retret2 seperti itu ,untuk mencari ketenangan jiwa maupun mengobati luka luka batinnya. Hal seperti itu bukanlah sesuatu yang buruk, karena banyak teman2 yang memperoleh manfaat dengan aktifitas2 seperti itu. Tetapi yang mengherankan adalah ,pencerahan yang dicari jauh jauh itu sebetulnya sudah ada di tradisi kekristenan sendiri.
 Thomas Keating, seorang imam Cistersiensis, terusik hati kecilnya dan bertanya tanya :” mengapa ribuan orang muda selalu pergi ke India setiap musim panas untuk mencari bentuk2 spiritualitas, padahal ada banyak biara kontemplatif di negerinya sendiri ?” .
Dalam Kitab Perjanjian Lama, Yosua 1:8, “ Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini,TETAPI RENUNGKANLAH ITU SIANG DAN MALAM, supaya engkau bertindak hati hati sesuai dengan segala yang tertulis didalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung”. Yosua hidup disekitar tahun 1500 -1390 Sebelum Masehi, dengan demikian referensi kontemplasi tersebut sudah ada di tradisi Kristen sekitar abad 14 sebelum Masehi. Pada sekitar abad 15 sebelum masehi,
 referensi meditasi dapat dijumpai pada kitab Hindu Veda. Kemudian sekitar abad 6 sampai 5 sebelum masehi, meditasi juga ditemukan dalam tradisi Taoist China dan Buddha di India.

Pada awal awal abad , sekitar abad ke tiga Masehi, banyak pengikut pengikut Yesus yang pergi ke padang gurun dan kemudian tinggal disana untuk mencari inspirasi, petunjuk dan pencerahan . Salah satu Rahib atau Bapa padang gurun yang termashur adalah Anthony the Great atau Anthony yang agung, yang pindah ke gurun pasir pada sekitar tahun 270-271 dan kemudian terkenal sebagai Bapa dan pendiri Biara padang gurun. Setelah Anthony meninggal dunia pada tahun 356, ribuan Rahib mengikuti jejak Anthony dan tinggal di padang gurun.

John Main mulai membuka Komunitas Meditasi Kristiani yang pertama pada tahun 1975.

Setelah meninggalnya John Main, pengembangan pengajaran tentang Meditasi Kristiani diteruskan oleh muridnya Rahib Laurence Freeman, OSB yang membentuk WCCM (World Community for Christian Meditation) pada tahun 1992 atas usulan dari Rahib Bede Griffiths (1906 – 1993) . Saat ini, Komunitas Meditasi Kristiani sudah hadir di kurang lebih 114 negara dan di Indonesia sendiri telah terbentuk hampir 100 kelompok yang berkumpul dan bermeditasi bersama setiap minggu.

Untuk daerah Cililitan, Komunitas Meditasi Kristiani St Robertus bermeditasi bersama setiap hari Selasa  pukul 06.10 – 07.15( setelah misa Harian)  di ruang Durian.

Untuk infomasi lebih lanjut mengenai Komunitas Meditasi Kristiani St Robertus, silahkan menghubungi  WA
Bpk Paryatno 877-8703-4141
Ibu Agustina   0813-8558-8613
Informasi mengenai Meditasi Kristiani :

1. http://www.wccm.org

2. http://www.meditasikristiani.com

Referensi : Literatur2 Komunitas Meditasi Kristiani.

+62 896-6817-9579