Saya teringat  ketika mengikuti suatu Webinar pada tahun lalu dengan tema “Humor Dalam Kitab Suci” ternyata cara Allah/Yesus menyampaikan kepada umatnya dilakukan dengan berbagai macam cara; marah, bertindak sebagai guru, sebagai Bapa, sebagai sahabat bahkan dengan cara guyon/becanda. Namun cara-cara yang dilakukan oleh Allah/Yesus tetap dalam koridor kasih kepada umat-Nya. Kalau kita cermati  kisah-kisah baik di dalam PL maupun di dalam PB, dapat kita temui cara-cara humor yang dilakukan oleh Allah maupun Yesus; dan hal ini tidak kita sadari karena terlalu serius ketika kita membaca Kitab Suci.

Teringatkah situasi didalam lingkungan kita (keluarga, sekolah di masyarakat) sejak masih kecil sampai sekarang bahwa banyak nasehat-nasehat, pengajaran, kotbah pastur yang dikemukakan dengan cara humor. Cara humor dapat memudahkan kita menangkap dan mengingat peristiwa-peristiwa yang pernah kita alami atau ajaran-ajaran yang diberikan kepada kita. Sampai sekarang  masih teringat masa kecil saya bersama saudara kandung atau bersama teman-teman ketika bermain hantu-hantuan untuk saling menakuti; takut sesaat namun setelah itu ketawa-ketawa penuh kegembiraan. Banyak cara –cara canda dalam perjalanan hidup kita yang sangat berkesan.

Dengan bercanda Yesus berkehendak agar apa yang diajarkan-Nya dapat dimengerti dan diingat oleh manusia. Kita memang diciptakan menurut gambar Allah artinya Allah menghendaki manusia dapat seperti Allah oleh karena itu Yesus mengajarkan tentang apa yang dikehendaki oleh Allah agar kita selamat. Cara humor pun  dilakukan oleh Yesus agar kita dapat diselamatkan.

Cara-cara humor dalam Kitab Suci dapat kita temui :

1.     Ketaatan Abraham atas perintah Allah untuk mengorbankan anaknya; bukankah ini perintah yang lucu. Humor dengan resiko tinggi dilakukan Allah untuk menguji ketaatan Abraham.. Di masa kanak-kanak sayapun bersama teman-teman juga melakukan humor penuh resiko; misalnya “Hayo siapa berani melompati api”, semua berlomba-lomba melakukan  dan setelah berhasil semua ketawa penuh kegembiraan.

Tuhan memerintahkan Abraham untuk menyembelih Iskak sebagai persembahan kepada Allah namun ketika Abraham akan memotong leher Iskak Allah melarang dan menyediakan domba sebagai ganti anaknya untuk dikorbankan kepada Allah. Pernahkah kita membayangkan bagaimana rasa Iskak ketika bapaknya akan memotong lehernya. Dan bagaimana perasaan Abraham ketika pulang kembali ke rumahnya bersama Iskak. Selain rasa syukur sepertinya Abraham senyum-senyum melihat anaknya masih selamat. Dengan cara humor dalam cerita ini, maka bagaimana kasih Allah kepada Abraham mudah saya cerna.

2.     Dalam 1Samuel 5:1-6  orang Filistin merebut dari tangan orang Israel dan meletakkan tabut perjanjian Allah di sebelah dewa berhala mereka Dagon. Ketika kehilangan tabut perjanjian, semangat juang bangsa Israel melemah. Dan bagaimana Tuhan dengan diam-diam terus menjatuhkan patung Dagon (Dewa orang Fillstin) tunduk di depan tabut perjanjian bahkan  memotong-motong, memenggal kepala dan kedua tangan patung itu kemudian melemparkan di depan pintu. Dengan cara ini Tuhan mempu membuat orang Fillstin ketakutan, takut karena patungnya tunduk di depan tabut perjanjian

3.     Yesus memasuki gerbang Yerusalem dengan naik Keledai. Kelihatan lucu, seorang raja yang dielu-elukan oleh umat-Nya naik keledai (biasanya raja naik kuda yang gagah perkasa). Itulah cara Yesus mengajarkan sikap rendah hati kepada umat-Nya

4.     Bukankah ini suatu peristiwa yang lucu, seorang kaya raya bertubuh pendek, pemungut pajak Zakeus berlari-lari mengikuti rombongan Yesus bahkan naik keatas pohon. Lalu kata Yesus : “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” (Luk 19:5). Bagaimana perasaan Zakeus walaupun sembunyi-sembunyi ingin melihat Yesus, ternyata Yesus berkehendak berkunjung ke rumah Zakeus.

5.     Kisah di Luk 10:41, ketika Yesus berkunjung di Rumah Maria dan Martha, ketika Martha berkeluh kesah karena Maria adiknya tidak mau membantu menyiapkan makan dan minum buat Yesus, maka tanggapan Yesus : “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, ini adalah kata-kata candaan Yesus kepada Martha. Walaupun bercanda namun Yesus juga menasehatkan kepada Martha untuk mendahulukan hal-hal yang lebih penting.

6.     Kisah ketika para murid berada di sebuah poerahu dan diombang-ambingkan oleh  badai. Dalam kondisi ketakutan Yesus muncul di atas air, reaksi pertama yang muncul dari para murid berteriak :”Itu hantu.” (Mat 14 :26-27). Namun Yesus lalu menenangkan mereka. Dan ketika Petrus diminta untuk berjalan diatas air, mungkin karena kurang percaya Petrus mulai tenggelam  dan kemudian ditolong Yesus (Yesus sepertinya menggoda / mencandain Petrus).

7.     Mat 23:24, “Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Kalau kita mengerti bahasa aslinya, yaitu bahasa Aram akan terasa makna humornya. Humor dengan kata-kata plesetan. Homurnya ada di dalam kata nyamuk = galma dalam bahasa Aram; dan unta = gamla dalam bahasa Aram. Dengan plesetan kata ini Yesus menasehati orang-orang Farisi.

Humor adalah cara Yesus menunjukkan bahwa diri-Nya sungguh Allah dan sungguh manusia yang bisa bercanda, cara ini membuktikan bahwa Yesus Maha cerdik  dalam mengajar orang-orang yang sederhana agar mudah diingat, Yesus memiliki cara berpikir yang out of the box.

 

   Doa : Ya Bapa ajarilah kami untuk mengerti cara-cara Allah/Yesus dalam menyampaikan pesan-Nya

 

Salam Humor dari mas Glimpong