Perhatikan kata-kata Yesus, “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Mat 10:39). Bermeditasi berarti “kehilangan nyawa” atau terserap dalam Allah, diri kita hilang dalam kemurahan yang maha besar yang kita sebut Allah. Tidak seorangpun dari kita yang pernah menemukan dirinya yang sebenarnya, kita tidak pernah mempunyai pemahaman dan makna dari diri kita secara sempurna jika kita tidak menyiapkan jalan untuk membiarkan diri kita hilang demi Kerajaan Allah.

Tidak seorangpun dari kita, dengan kata lain, dapat mencapai pemahaman ini tanpa iman. Tidak mungkin ada pemahaman yang sempurna tanpa iman yang sempurna. Dan meditasi adalah jalan iman karena meditasi merupakan pintu masuk menuju Allah, dengan menyelusuri jalan ini dengan ketulusan hati, kita belajar untuk memberikan perhatian penuh keluar dari diri kita dan melihat ke depan. Kita belajar untuk masuk ke dalam kasih murni, cara mempelajarinya adalah dengan mengucapkan mantra.

Ketika anda bermeditasi hari demi hari, anda cukup mengucapkan mantra anda, gemakanlah mantra itu dalam hati anda. Janganlah bertanya pada diri anda, “Apa yang saya peroleh dari meditasi?” “Apakah saya menikmati meditasi saya?” “Pemahaman apa yang saya dapatkan?” “Bagaimana perasaan saya setelah bermeditasi?” Semua pertanyaan itu hanya akan membawa kita ke dalam lembah kelam ego kita. Satu satunya masalah meditasi adalah kesederhanaannya. Jika saja kita dapat belajar menjadi sederhana seperti anak kecil untuk mengucapkan mantra, dengan iman seperti anak kecil, kita akan “kehilangan nyawa” atau melepaskan diri kita. Kita akan melepaskan diri kita dalam hadirat Allah dan dengan kehilangan nyawa itu, kita akan menemukan jalan kita untuk berhubungan dengan semuanya. Kita menemukan jalan kita menuju cinta kasih.
The Heart of Creation