Karangan Bulat Bunga Natal atau Christmas Wreath yang disiapkan Panitia Natal 2023

Jika Natal tiba, banyak rumah yang memasang karangan bulat bunga Natal ini atau Christmas Wreath.

Demikian juga ketika Perayaan Natal di Gereja St. Robertus Bellarminus – Cililitan, kita juga dapat melihat benda ini terutama di pilar dalam Gereja yang dibalut kain warna-warni.
Apa sih Christmas Wreath?
Karangan bulat bunga Natal atau Christmas wreath itu, kata wreath-nya berasal dari kata bahasa Inggris kuno, yaitu wrethe yang berarti band atau cincin bengkok.
Karangan bulat bunga yang dibuat memelintir dan melingkar ini telah digunakan secara simbolis selama berabad-abad.
Bentuk lingkaran berarti kekekalan atau kehidupan kekal. Karena lingkaran tidak memiliki awal dan tanpa akhir, demikian pula kehidupan manusia.
Biasanya karangan bulat bunga ini dibuat dari serangkaian buah, mistletoe, tanaman cemara, perada, dan sebagainya yang biasanya dipasang di pintu bagian depan, dinding, tangga dan juga sebagai hiasan tengah di atas meja makan.
Juga ada yang dibuat terdiri dari terdiri dari tanaman Holly, berry dan tumbuhan mistletoe.
Daun dan buah-buahan yang digabungkan untuk membuat karangan bunga merupakan simbol kekuatan hidup.
Sebuah karangan bunga selalu berisi daun evergreen yang dapat menahan cuaca dingin dan beku yang melambangkan keberanian dan kekuatan yang harus dipupuk manusia untuk mengatasi semua kesulitan hidup.
Masing-masing dari tanaman itu mempunyai makna. Misalnya dahan pohon cemara atau hiasan hijau yang dipelintir menjadi lingkaran layaknya mahkota.
Pohon cemara melambangkan keabadian karena dia tetap hijau segala musim.
Bentuknya yang melingkar mengandung arti tidak mempunyai awal dan akhir, melambangkan keabadian, lingkaran kehidupan, dan harapan yang tak ada habisnya.
Sedangkan di Eropa Utara bentuk melingkar lingkaran hijau yang tak terputus dimaknai sebagai kasih abadi Tuhan.
Menurut sejarahnya, karangan bulat bunga ini sudah ada sejak Zaman Etruria Kuno. Pada waktu itu karangan bunga dengan daun ivy dan beri, kepala satir di kedua ujungnya.
Untuk diketahui bentuk karangan bulat bunga kali ini adalah desain yang digunakan pada zaman kuno di Eropa selatan.
Peradaban Etruria paling terkenal dengan yang terbuat dari emas atau logam mulia lainnya.
Sementara itu dalam mitos Yunani sering muncul dalam desain, dengan logam mulia di ujung karangan bunga.
Selain itu karangan bunga bulat zaman Etruria juga ada yang tampak dicap menjadi medali Etruria.
Beberapa tumbuhan yang dipakai untuk membuat karangan bulat bunga dalam tradisi Etruscan seperti ivy, oak, daun zaitun, myrtle, laurel, gandum, dan tanaman merambat.
Sedangkan di Yunani yang dipakai adalah bunga laurel berdasarkan mitos yang melibatkan Apollo, putra Zeus dan dewa kehidupan dan cahaya, yang jatuh cinta pada bidadari Daphne. Selain laurel, daun ek yang melambangkan kebijaksanaan juga dipakai.
Hal ini dikaitkan dengan Zeus, yang menurut mitologi Yunani membuat keputusannya pada saat beristirahat di hutan ek.
Demikian ya sekilas sejarah karangan bulat bunga natal. ***