Pada hari Minggu, 5 Mei 2024, panitia dari kegiatan FEAST (Festival Of The East) mengadakan sebuah acara yang berkolaborasi dengan Kakak Asuh. Kami (Alub, Theresia, dan Nona) berkesempatan untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sebagai perwakilan dari Paroki Cililitan. Alasan kami untuk ikut dalam kegiatan ini adalah kami sangat tertarik untuk berinteraksi dengan adik-adik dari luar Gereja dan juga ingin menambah pengalaman dalam acara-acara pengabdian Masyarakat seperti ini. Ohiya, kegiatan ini bertempat di Rusunawa Jatinegara, dimana kami bertemu dengan adik-adik yang tinggal di rusun dan menghabiskan waktu belajar dan bermain bersama mereka.

Kegiatan ini sangat menyenangkan, karena kami dibagi kedalam kelompok-kelompok dan berkesempatan untuk mengenal teman-teman OMK dari paroki lainnya. Lalu, kami mendapatkan tugas yang berbeda pada kegiatan ini. Nona dan Theresia ditugaskan untuk menjaga adik-adik di kelompok masing-masing dan membantu kakak-kakak pengajar untuk menjaga ketertiban adik-adik. Sementara Alub mendapatkan tugas untuk menerangkan materi bersama dengan anggota dari Kakak Asuh.

Banyak hal yang kami dapatkan dari mengikuti kegiatan ini, dimana kami bertemu dengan orang-orang baru, adik-adik dengan keunikan dan kepribadian mereka masing-masing, serta pengalaman berharga mengenai berbagi ilmu dan kebahagiaan kepada adik-adik di rusun. Sebenarnya acara ini bukan acara belajar mengajar secara formal, tetapi seperti me-“refresh” kembali ingatan adik-adik berkaitan dengan pelajaran yang sudah mereka dapatkan di sekolah.

Adik-adik yang kami temui di rusun memiliki kepribadian yang sangat aktif dan mau berinteraksi dengan baik. Mereka mau mengikuti setiap sesi pelajaran dan games yang diberikan oleh kakak-kakak pengajar. Mereka juga pandai dalam pelajaran yang diajarkan, seperti misalnya ketika belajar IPA. Ketika mereka diberikan pertanyaan seputar sampah, mereka sudah mengetahui jenis-jenis sampah dan perbedaan dari macam jenis sampah tersebut. Selain itu, dalam pelajaran matematika yang dikemas dengan games berhitung bergilir, mereka terlihat sangat semangat dan juga mahir dalam perkalian.  Alub, yang mendapatkan tugas untuk membawakan materi mengatakan bahwa ia mendapatkan pengalaman baru yang diluar dari zona nyamannya, dimana ia harus bisa menyampaikan materi dengan sebaik dan semenarik mungkin sehingga adik-adik mau mendengarkan dan ikut belajar.

Selain itu, Nona dalam tugasnya medampingi adik-adik juga mendapatkan suatu percakapan yang menarik degan adik-adik yang ada di kelompoknya. Katanya, adik yang ia ajak bicara ini menceritakan tentang kelemahannya di bidang akademis, namun ia punya semangat dan niat yang kuat dalam sepak bola. Percakapan singkat ini menyadarkan Nona bahwa umur hanyalah angka, dimana adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu sama-sama sedang berusaha untuk mewujudkan mimpi dan keinginannya. Maksudnya, anak maupun dewasa saat ini dan sampai kapanpun memiliki suatu kesamaan, yaitu sama-sama sedang mengusahakan apa yang di cita-citakan.

Sementara itu, Theresia yang juga mendapatkan tugas seperti Nona, namun tidak berkesempatan untuk bercakap dengan adik-adik. Namun dari serangkaian kegiatan bersama dengan adik-adik tersebut, ia mendapat suatu pelajaran berharga. Melihat adik-adik yang saling bercengkrama dan bercanda satu sama lain mengingatkan pada masa kecil. Bagi kita yang sudah beranjak dewasa, melihat mereka bermain sampai bertengkar, namun berbaikan lagi dalam beberapa menit terlihat sangat menyenangkan dan mudah. Tapi seperti kata Nona bahwa umur hanyalah angka, begitu juga fase-fase kehidupan pasti memiliki suka dan dukanya masing-masing.

Untuk menutup cerita ini, kami ingin menyimpulkan pengalaman berkesan ini. Menurut kami, kegiatan seperti ini sangat baik untuk dilakukan lagi karena banyak memberikan dampak positif bagi adik-adik. Dimana dengan mengikuti kegiatan seperti ini, adik-adik dapat belajar untuk bersosialisasi dengan orang-orang baru. Selain itu, mereka juga mendapatkan pengalaman baru lewat games-games yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Intinya, kegiatan ini sangat menyenangkan untuk kami dan juga adik-adik yang terlibat! Kami berharap akan ada kegiatan seperti ini lagi ke depannya, dimana salah satu harapannya adalah semakin banyak orang muda yang terlibat dan saling berbaur dalam pelayanan.

Artikel ditulis oleh :

Maria Helena Diogo (Nona)
Wilhelmina Alub Ampasenan (Alub)
Benedicta Theresia (Theres)

 

One Day Teaching: FEAST x Kakak Asuh

One Day Teaching: FEAST x Kakak Asuh 

 

One Day Teaching: FEAST x Kakak Asuh

Kegiatan belajar dan bermain bersama adik asuh

 

One Day Teaching: FEAST x Kakak Asuh

Berdinamika bersama

 

One Day Teaching: FEAST x Kakak Asuh

One Day Teaching: FEAST x Kakak Asuh

 

One Day Teaching: FEAST x Kakak Asuh

Kakak Asuh mendampingi kelompok

 

One Day Teaching: FEAST x Kakak Asuh

Belajar arti Solidaritas dan Subsidiaritas dalam kehidupan nyata