“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit” (Mat 9 :37)

“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit” (Mat 9 :37)

Kata-kata Yesus pada ayat di atas, juga tertulis dalam Luk 10:2 dan senada dengan Yoh 4:35. Dengan merenungi ayat di atas, sudahkah kita terpanggil untuk melayani di ladang Tuhan? Seringkali kita menolak ketika diminta untuk aktif melayani di gereja dengan berbagai alasan, “aku tidak mampu”, “aku orang berdosa”, “jangan aku”, “belum siap, nanti lain kali” dan sebagainya; padahal saat itu, tanpa disadari, Allah sedang memanggil kita.

Para sederek yang terkasih,

Tahukah bahwa para tokoh di Alkitabpun sebelum melayani Tuhan pun juga masih ragu-ragu, dengan berbagai alasan mereka berusaha menghindar, namun meraka pada akhirnya menjadi utusan Allah yang tangguh dan gigih. Kita bisa melihat bagaimana kisah mereka hingga mereka menjadi utusan Allah untuk menjalankan misiNya.

  • Setelah berbuat dosa, Adam dan Hawa diusir dari taman Eden, dan akan mati. Namun sebelum  mati, Allah tetap mengutus mereka untuk berketurunan. 
  • Kain telah berbuat dosa besar dengan membunuh adiknya Habil, namun Kain tetap dilindungi Tuhan (Kej 4:15) karena Kain mendapat misi melanjutkan keturunan.
  • Abraham dipanggil Allah menjadi bapa sejumlah besar bangsa ketika sudah berumur 75 tahun (Kej 17:5). Mendengar panggilan Allah, Abraham kurang percaya, “ngeyel”, bahkan masih menawar, katanya dalam hati, “Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?”(Kej. 17:17). Abraham tidak langsung menerima panggilan Allah (Bandingkan dengan panggilan Allah melalui malaikat kepada ibu Maria, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu”. Tanpa ragu-ragu Ibu Maria menerima panggilan tersebut).
  • Ketika Allah mengutus Musa untuk membawa orang Israel keluar dari Mesir (Kel. 3:10, 12,14), Musa menghindar dengan alasan ketidakmampuannya (Kel. 3: 11,13), Musa belum meyakini bahwa Allah akan selalu menyertainya, tetapi Allah tetap mengutus Musa untuk menjaankan misi penyelamatan; yaitu dengan meyakinkan Musa bahwa Allah selalu menyertai Musa; akhirnya Musa pun menerima tugas perutusan.
  • Daud dikenal sebagai tokoh yang mengalahkan Goliat, dipilih Allah untuk memimpin bangsa Israel. Namun ternyata Daud dalam perjalanan hidupnya telah melanggar setengah dari 10 perintah Allah, yaitu : menginginkan isteri Uria (2 Sam 11:2-3), berzina (2 Sam 11:4), berbohong (2 Sam 11:12-13), mencuri isteri Uria (2 Sam. 12:9), dan membunuh Uria (2 Sam 12:9). Dan akhirnya, kehadiran nabi Natan telah membuat Daud bertobat, menerima penghukuman Tuhan dan melanjutkan karyanya.
  • Petrus benar-benar mempercayai Yesus sebagai Putra Allah dan menjalankan tugas perutusan/panggilan melalui proses yang panjang. Petrus dan Andreas adalah Rasul yang pertama kali diajak Yesus mengikuti Dia. Yesus menamai Simon dengan Petrus (batu karang), karena Yesus ingin meletakkan landasan gerejanya di atas Petrus (Mat 16:18), dan Petrus akan dijadikan penjala manusia (Mat 4:19). Sebelum Petrus benar-benar percaya bahwa Yesus adalah Putra Allah, Petrus masih menganggap Dia sebagai rabi/guru. Tiga kali Petrus menyangkal Yesus tetapi Petrus tetap terpanggil sebagai pemimpin para rasul. Petrus menjadi pemimpin para murid.
  • Paulus, sebelum dipanggil menjadi pengikut Kristus, bernama Saulus, seorang anak muda yang memusihi pengikut Kristus. Saulus menyetujui pembunuhan Stefanus, pengikut Kristus (Kis 7:57-60). Namun dalam perjalanan hidupnya, Paulus dipanggil Tuhan untuk melanjutkan misi-Nya dan menjadi pengikut Kristus dan pewarta Sabda Allah yang setia. Sikap rendah hati seorang Paulus dalam menjalankan misi-Nya seperti pada suratnya 1Tim 1:15-16 (“Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.”)

Kaau kita mencermati isi Alkitab, masih banyak tokoh-tokoh dalam Alkitab yang banyak kekurangan, namun dipanggil untuk melayani, seperti Martha, pemungut cukai, prajurit yang menganiaya dan menyaibkan Yesus dan ain sebagainya. Kita memang masih berkekurangan untuk menjadi utusan Allah, semoga contoh-contoh di atas bisa memotivasi kita dalam ikut berkarya di ladang Tuhan, apapun yang bisa kita lakukan Roh Kudus akan selalu menyertai karya baik kita.

Tokoh Daud pantas menjadi perenungan bagi kita. Ketika kita telah berdosa, dosa tersebut perlu kita kenali dan kemudian bertobat. Pengampunan Tuhan tidak menyelamatkan kita dari akibat perbuatan dosa, tetapi jika kita sudah menyadari dan meninggalkan kesalahan serta mau menerima ganjaran sebagai akibat perbuatan tersebut, Tuhan akan menyertai dan memakai kita.

Doa

Ya Allah yang Maha Bijaksana, dampingilah kami selalu agar kami mau dan mampu berkarya melayani di ladang-Mu.

 

Salam melayani,

Mas Glimpong siap melayani